Katakita – Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, mengakibatkan beberapa daerah di Kabupaten Pandeglang terendam banjir.
Diketahui, dua Kecamatan yang terdampak banjir bandang yakni Kecamatan Labuan dan Kecamatan Carita, Sabtu (19/3/2022).
Salah seorang warga Kecamatan Carita, Apuy mengatakan, saat ini terdapat dua Desa di Kecamatan Carita yang terkena banjir. Sedangkan untuk ketinggian air yang merendam pemukiman warga diperkirakan mencapai 1 meter.
“Dua desa yang di Carita itu, Desa Sukajadi sama Desa Sukarame. Kalau pas masjid itu mencapai 1 meter,” ucap Apuy.
Baca juga:
- KPU Kabupaten Serang Tetapkan 1.225.871 DPT Pilkada 2024
- Jelang Pengundian Nomor Urut, KPU Kabupaten Serang Gelar Rakor
- Tingkatkan Kualitas SDM, KPID Banten Gelar Workshop
- Kebakaran Hebat di Malingping, Hanguskan Ponpes dan Rumah
- Datang ke Pandeglang, Kaesang Kenalkan Dewi-Iing ke Warga Koroncong
Ditambahkannya, beberapa warga yang kondisi rumahnya terendam banjir, sudah mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Beberapa warga sudah mengungsi,” ucapnya.
Jembatan Hampir Putus
Sementara di salah satu sungai tepatnya di Kampung Paniis Lebak, Desa Jiput kecamatan Jiput, terdapat salah satu jembatan penghubung antar kampung dan desa, jembatan yang mana menjadi satu-satunya akses penghubung warga untuk berpergian ke sekolah, pasar, dan tempat kerja.
“Sekitar pukul 05:30 pagi, jembatan yang menjadi akses satu satunya warga untuk berpergian Roboh, karena derasnya debit air yang ada di bawah jembatan membuat tanah untuk menopang jembatan tidak mampu menahan beban jembatan,” kata Ridwan saat dihubungi melalui telepon selular.
Ia mengatakan, bukan hanya jembatan yang menjadi imbas daripada derasnya air sungai yang membuat tanah di sekitaran sungai ikut terkikis, salah satu rumah warga pun ikut terkena dampak, sebagian dapur rumah warga ikut terbawa tanah ke dalam sungai.
“Ini sangat diperlukan perhatian khusus dari pemerintah baik setempat maupun pemerintah pusat kabupaten atau kota, dampak dari kejadian tersebut sangat menyulitkan warga setempat untuk bepergian beraktifitas, keresahan warga pun sebetulnya sudah sering disampaikan kepada pemerintah setempat, namun sampai detik ini belum ada penanganan yang tepat dari pemerintah terkait hal tersebut,” ujarnya. (Samsul)