PANDEGLANG – Adanya permohonan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji bersubsidi ukuran 3 Kilo gram, ditanggapi serius oleh pihak Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pandeglang.
Menanggapi usulan tersebut, Ketua Komisi II DPRD Pandeglang, Agus Sopian meminta untuk tidak menaikkan harga gas melon. Karena, bisa memberatkan kepada masyarakat.
“Disaat harga BBM alami kenaikan ini, kami harap gas elpiji bersubsidi tidak ikut-ikutan naik lah. Karena situasi masyarakat lagi berat dengan kenaikan harga BBM ini,” kata Agus Sopian, Kamis (8/9/2022).
Baca Juga :
- Kebut Target PKB, Samsat Pandeglang Gencar Gelar Razia
- Jadi Pemasok Obat Terlarang ke Pandeglang, Jaringan Aceh Dibekuk Polisi
- Warga Keluhkan Jalan Rusak di Sekitar Alun-alun Pandeglang
- Lapas Terbuka Kelas IIB Ciangir Dukung Penuh Zona WBK dan WBBM 2025
- Terbaring di RS, Pemuda Asal Lebak Butuh Biaya Untuk Operasi Jantung
Bahkan, pihaknya mengaku hingga sejauh ini belum mengetahui adanya usulan permohonan kenaikan HET gas elpiji 3 kilogram tersebut, tentu pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu. Namun, harapan besarnya tidak ada kenaikan harga.
Saat ditanya apakah pihaknya setuju atau tidak ada usulan kenaikan HET Lpg tersebut. Agus mengaku, harus dikaji dulu jika benar ada usulan kenaikan harga.
“Kondisi ekonomi masyarakat lagi sulit, Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, tarif listrik naik. Ya harapannya gas elpiji 3 kilogram ini harganya tidak ikut naik juga,” katanya.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya mengaku bakal memanggil terlebih dahulu hiswana migas untuk menjabarkan perihal dari permohonan kenaikan harga elpiji tersebut.
“Kami akan panggil dan harus tahu apa alasan dari permohonan kenaikan harganya,” katanya. (Syamsul)