Mahasiswa Soroti Proyek SLBM di Pandeglang Yang Tak Selesai, DPUPR Klaim Hanya Tiga Desa Yang Belum

PANDEGLANG – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Dewan Pengurus Cabang (DPC) Angkatan Muda Indonesia Raya (AMIRA) Pandeglang melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang, Rabu (1/2/2023).

Dalam aksinya itu, mahasiswa menyoroti proyek pekerjaan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) pada 2022 tahun lalu yang tidak kunjung selesai.

Kordinator aksi DPC Amira Pandeglang, Burhanduin mengatakan, sebesar Rp7.125.000.000, Kabupaten Pandeglang memperoleh Dana Alikasi Khsusu (DAK) yang dipergunakan untuk mendanai program SLBM tahun 2022.

“Total DAK yang diapergunakan untuk Sanitasi Rp7.125.000.000, yang terbagi untuk 28 Desa yang ada di 24 Kecamatan,” katanya.

Baca Juga :

Dalam aksinya para demonstran menuntut agar proyek sanitasi yang sampai saat ini belum rampung bisa seger terselesaikan.

“Seharusnya program sanitasi ini bisa segera diselesaikan agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. Pihak penyedia bahan material harus bertanggung jawab atas mangkraknya program sanitasi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat mengklaim saat ini hanya tinggal tiga desa saja yang belum selesai pekerjaannya.

Ditegaskan Asep, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sudah membuat pernyataan bakal merampungkan seluruh pekerjaan pada 11 Februari 2023 mendatang.

“Laporan yang saya terima dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) hanya tinggal tiga desa lagi yang belum selesai. Dimana, tiga desa itu yakni Desa Ramaya dengan progres pekrjaan 85 persen, Desa Cigorondong 98 persen progresnya dan Desa Surianen itu 90 persen progresnya. 11 Februari dipastikan selesai karena sudah ada surat pernyataan yang dibuat KSM,” katanya. (Syamsul).

error: Konten di Proteksi