Katakita – Cafe yang bernuansa lesehan itu letaknya tepat di depan Kantor Desa Sidamukti, di jalan raya Tarogong – Panimbang samping jembatan Sidamukti.
Di sana (cafe desa, red) berbagai makanan dan minuman dihidangkan. Tak lupa makanan dan minuma favorit kaum milenila, yaitu Spicy fire chiken dan minum kembang desa.
Tak hanya cocok bagi kaum milenial saja, untuk acara bukber puasa bagi keluarga pun sangat cocok. Selain bisa menikmati hidangan, juga menikmati alunan musik yang sudah disediakan di sana.
Bagi pengunjung, sebelum menunggu waktu Magrib tiba. Bisa menikmati suasana sore hari di atas jembatan dan juga tepi laut, karena lokasi cafe itu tidak jauh dari pesisir laut Sidamukti. Bahkan bisa sambil jalan – jalan dulu ke Tempat Pelelnagan Ikan (TPI).
Kepala Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi, Karsidi mengungkapkan, cafe ini baru dibukan pada awal Ramadhan. Sengaja disediakan bagi kaum milenial maupun kaum desa yang hendak melakukan acara buka puasa bersama.
Baca juga:
- Tertimpa Pohon Petai, Satu Orang Warga Carita Meninggal
- Jutaan Kendaraan di Banten Tak Bayar Pajak, Tunggakan Capai Rp1,1 Triliun
- Antisipasi Pohon Tumbang, KPPC Minta Pemerintah Turun Tangan
- Dekopinda Pandeglang Berharap Munas Dekopin 2024 Menjadi Momentum Perkuat Koperasi
- Gegara Air Sungai Meluap, Lima Rumah di Cibaliung Terendam Banjir
“Tersedia di cafe desa ini berbagai menu makan. Terlebih ada makanan dan minuman favorit yang bisa dinikmati pengunjung, Spicy fire chiken dan minum kembang desa,” ungkapnya, Senin 4 April 2022.
Cafe desa ini juga kata Kades, dilengkapi dengan instrumen musik, jadi para pengunjung cafe tidak hanya sebatas menikmati makanan dan minuman saja. Namun bisa menikmati alunan musik.
“Pengunjung bisa terhibur juga dengan musik. Bahkan bagi pengunjung yang punya hobi dan bisa bermain musi, bisa menampilkannya di sini,” katanya.
Ditambahkannya, sementara ini untuk pengelolaan cafe desa dijalankan oleh warga. Namun kedepan lanjut dia, akan dikembangkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Sementara dikelola oleh pihak swasta. Tapi kedepan setelah desa punya anggaran, akan dikembangkan oleh BUMDes,” ujarnya.
Salah seorang pengunjung cafe desa, Reni mengaku, cafe ini cocok untuk acara buka puasa bersama dan nongkrong. Ia pun datang ke cafe itu besama rekan – rekannya untuk acara bukber.
“Tempatnya bagu, suasananya juga indah. Ditambah ada menu favorit yang kebetulan menjadi makanan favorit saya juga,” tandasnya.