Lewat Program Bang Andra, DPUPR Banten Bakal Perbaiki Jalan Luwuk Grewel di Lebak

foto gubernur banten didampingi bupati lebak saat meninjau jalan rusak
foto gubernur banten didampingi bupati lebak saat meninjau jalan rusak

SERANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bakal memperbaiki ruas Jalan Luwuk Grewel di Kabupaten Lebak sepanjang 3,4 kilometer. Jalan tersebut sempat viral di media sosial karena rusak parah dan kerap dikeluhkan masyarakat.

Gubernur Banten Andra Soni dalam kunjungannya ke lokasi menyampaikan, perbaikan jalan ini merupakan bagian dari aspirasi masyarakat yang perlu segera dilakukan perbaikan.

“Jalan sepanjang 3,4 kilometer ini memang rusak berat dan sangat mengganggu aktivitas serta produktivitas masyarakat. Mudah-mudahan bisa segera dikerjakan melalui perubahan APBD-P 2025,” katanya, Rabu (3/9/2025)

Ia menambahkan, dalam program pembangunan jalan tersebut masyarakat begitu sangat antusias. Hal itu terlihat ketika masyarakat begitu kompak dalam komitmen untuk  bergotong royong dalam persiapan lahan.

“Prinsip kami, segala sesuatu yang dikerjakan bersama akan lebih ringan,” katanya.

Kepala Dinas PUPR Banten, Arlan Marzan, menegaskan bahwa pembangunan jalan Luwuk Grewel sesuai arahan Gubernur Banten sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)tahun 2025.

“Panjang jalan yang ditangani provinsi 3,4 kilometer dengan nilai anggaran Rp6,9 miliar. Konstruksi menggunakan beton selebar tiga meter dengan ketebalan 20 sentimeter,” katanya.

Menurutnya, pemilihan konstruksi beton dilakukan karena kondisi tanah dasar jalan tidak stabil dan sering dilalui kendaraan berat, seperti angkutan hasil pertanian maupun kayu.

“Kalau hanya dilapisi biasa, cepat rusak. Beton dipilih agar lebih kuat dan awet,” katanya.

Pembangunan ini juga melibatkan pemerintah kabupaten dan desa. Dari total panjang jalan sekitar enam kilometer, Pemprov Banten menangani 3,4 kilometer, Pemerintah Kabupaten Lebak membangun sepanjang satu kilometer, sedangkan pemerintah desa berencana memanfaatkan dana desa atau bantuan keuangan untuk sekitar satu kilometer.

“Dengan begitu, penanganan bisa menyeluruh. Kalau hanya sebagian, akses masyarakat tetap akan sulit,” katanya.(Adv)

error: Konten di Proteksi