SERANG – Kementrian Luar Negri (Kemenlu) RI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten berencana bakal menerapkan sistem penanggulangan bencana seperti di Negara Jepang. Karena, ada beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Banten terbilang rawan bencana.
Sekretaris ke dua perutusan tetap Indonesia untuk Asen, Gayatri Marisca mengatakan, guna meningkatkan penanggulangan bencana di Provinsi Banten, Kemenlu RI memboyong tim ahli dari Jepang.
“Ketahanan penanggulangan bencana di Jepang sangat bagus sehingga harus diterapkan di sejumlah daerah Indonesia termasuk Provinsi Banten, kerjasama penanggulangan bencana dengan jepang sebetulnya sudah terjalin namun belum bisa diterapkan secara utuh di indonesia,” kata Gayatri marisca Sekretaris ke dua perutusan tetap Indonesia untuk Asean Kamis, (24/10/2024).
Mitigasi bencana di jepang sudah diterapkan ke seluruh pelajar sehingga hal ini harus diterapkan di Indonesia dengan cara edukasi, pengenalan alat kebencanaan, simulasi dan lain lain.
“Semoga BPBD Banten ini bisa menerapkan pola penanggulangan bencana seperti di jepang,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan, potensi bencana di jepang tidak jauh berbeda dengan potensi kebencanaan yang ada di Indonesia.
“Karena memang di jepang itu potensi bencananya tsunami, gempa juga ada yang persis sama seperti potensi mirip di Provinsi Banten,” katanya.
Dia berharap pola penanggulangan bencana di Jepang bisa segera disosialisasikan untuk warga Provinsi Banten.
“Model penanggulangan bencana di jepang perlu diterapkan karena Banten termasuk daerah rawan bencana seperti gempa, tsunami hingga megatrust,” katanya.