PANDEGLANG – Ribuan guru madrasah swasta di Kabupaten Pandeglang bakal menggelar aksi massal di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (3/10/2025) mendatang.
Aksi unjuk rasa yang bakal dilakukan para guru itu sebagai bentuk protes atas kondisi kesejahteraan dan kebijakan pemerintah yang dianggap belum adil.
Kordinator Aksi Nasional, Fahru Rijal mengatakan, aksi ini bakal diikuti oleh ratusan ribu guru dari seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia. Pasalnya, para guru ini meminta agar pemerintah segera melakukan perubahan regulasi terkait seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
”Kalau kita berbicara konstitusi, sejauh ini guru honorer yang berada di madrasah swasta juga harusnya memiliki hak untuk masuk menjadi P3K. Tetapi, karena aturannya itu hanya membolehkan untuk tenaga pengajar yang ada di lingkungan sekolah negri saja makanya kita meminta untuk dirubah aturannya,” katanya kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).
Ia menyebut, sejauh ini pemerintah tidak memperhatikan kesejahteraan guru honorer yang bertugas di sekolah swasta. Padahal, jika dibanding dengan tenaga pengajar di sekolah negri, guru honorer yang ada di madrasah swasta justru lebih banyak jumlahnya dibanding sekolah negri.
”Kalau kita bandingkan antara sekolah swasta dan negri, justru guru yang berada di sekolah swasti itu lebih banyak. Tapi, selama ini perhatiannya tidak merata kepada kam,” katanya.
Kata Fahru, kompetensi yang dimiliki oleh guru madrasah swasta sejauh ini tidak diragukan. Karena, mayoritas guru yang mengajar di sekolah swasta itu sudah memiliki sertifikasi.
”Kalau kita bandingkan dari segi kompetensi justru sepertinya guru di madrasah swasta itu lebih kompeten, karena rata-rata sudah memiliki setifikasi. Jadi kami berharap tuntutan kami ini bisa didengar dan di realisasikan oleh pemerintah,” katanya.
Sekadar diketahui, terdapat 15 bus dan 50 unit mobil pribadi dari Kabupaten Pandeglang bakal berangkat ke Jakarta untuk membawa para guru honorer dari sekolah swasta dalam memperjuangkan nasibnya supaya bisa ditetapkan menjadi P3K.
”Kalau dari Kabupaten Pandeglang kurang lebih ada 15 bus dan 50 kendaraan pribadi akan berangkat ke jakarta dengan jumlah hampir kurang lebih seribu guru,” katanya.(Syamsul Ma’arif).











