PANDEGLANG – Sebanyak 110 Desa di Kabupaten Pandeglang gagal menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada 2023.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Pandeglang Doni Hermawan mengatakan, ditundanya pelaksanaan Pilkades karena berbarengan dengan tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Karena memang sangat rawan kalau harus dilaksanakan dan pihak pengamanan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan. Hasil dari kesepakatan antara Bupati dan forkopimda memutuskan untuk ditunda sampai selesai Pemilu serentak,” katanya, Jumat (20/1/2023).
Baca Juga :
- Investor di Cilegon Kena Palak, Wagub Banten Geram
- 47 Pelajar Diamankan Polisi, Dua Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka
- Cegah Aksi Premanisme, Polres Pandeglang Gencarkan Patroli
- Jelang Keberangkatan Jemaah Haji, Polres Pandeglang Siagakan Ratusan Personel
- Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Polres Pandeglang Panen Jagung di Mekarjaya
Dikatakan Doni, berdasarkan hasil dari Penilaian Badan Pwngawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pandeglang menempati peringkat pertama dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Provinsi Banten.
“IKP kita (Kabupaten Pandeglang-red) sangat tertinggi di Banten. Ini menjadi rekomendasi hasil dari keputusan ini nanti bupati akan bersurat ke Gubernur Banten,” katanya.
Ditegaskan Doni, untuk tahapan Pilkades bakal berlangsung pada 2025 mendatang.
“Hasil dari keputusan tadi 2025 awal itu sudah akan dimulai. Tahapan pemilihan itu kan panjang, tapi peta kerawanan harus segera dilakukan,” katanya. (Syamsul)