PANDEGLANG – Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat dapil Banten I, Rizki Natakusumah mengajak warga Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang bisa beradaptasi dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) termasuk dalam bidang bisnis dan pendidikan.
Karena, dengan kian pesatnya digitalisasi saat ini, masyarakat harus lebih cakap dalam memanfaatkan TIK guna menunjang kegiatan sehari-hari.
“Untuk negara-negara maju sudah sangat familiar dengan pemanfaatan teknologi informasi ini. Maka dari itu kita sebagai warga Indonesia khsusnya Lebak dan Pandeglang harus bisa memanfaatkan TIK ini sebagai sarana berbisnis dan penerapan dalam dunia pendidikan,” katanya, Senin (3/4/2023).
Baca Juga :
- KPU Kabupaten Serang Tetapkan 1.225.871 DPT Pilkada 2024
- Jelang Pengundian Nomor Urut, KPU Kabupaten Serang Gelar Rakor
- Tingkatkan Kualitas SDM, KPID Banten Gelar Workshop
- Kebakaran Hebat di Malingping, Hanguskan Ponpes dan Rumah
- Datang ke Pandeglang, Kaesang Kenalkan Dewi-Iing ke Warga Koroncong
Memang, pemanfaatan media teknologi secara daring dan media lainnya yang sesuai dengan konektivitas internet yang ada di masing-masing wialayah. Meski, Kabupaten Lebak dan Pandeglang masih terdapat beberapa wilayah yang blank spot. Tetapi, salah satu upaya untuk menunjang ketersediaan internet pihaknya sudah bekerjasama dengan Kemnkominfo memberikan sebanyak 250 wifi gratis.
“Kita tidak bisa pungkiri memang dua Kabupaten yang ada di Provinsi Banten itu masih ada beberapa lokasi yang blank spot. Tapi, kami bersama dengan kominfo sudah memberikan sebanyak 250 wifi gratis untuk menunjang kinerja para pekerja sosial khususnya dan sarana itu bisa digunakan bersama oleh masyarakat yang ada di lingkungan sekitar,” katanya.
Selain itu, ia berharap agar masyarakat bisa lebih bijak dalam mengoperasikan media sosial. Karena, banyak sekali hoax yang tersebar pada medsos, sehingga bisa berdampak terhadap ke mudharatan apabila tidak melakukan saring sebelum share.
“Para pengguna medsos harus lebih bijak tentunya. Kita cari tahu dahulu kebenarannya. Karena, banyak berita-berita bohong yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,” katanya. (Syamsul)