LEBAK – Budidaya ikan yang di biayai dari Dana Desa di Malingping Selatan bangkrut, padahal budidaya itu menghabiskan anggaran sebesar Rp120 juta.
Alokasi Dana Desa Malingping Selatan Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak Banten untuk program ketahanan pangan tak berdampak karena bioflok nya sudah tak berfungsi.
“Kami selaku penerima hibah tahun 2022 sebesar 52 juta dan tahun 2023 sebesar 52 juta menerima program hibah ketahanan pangan dan alhamdulilah ketapang tahap 1 tahun 2022 berjalan lancar walaupun sedikit tersendat dalam hal penjualan karena kami menjual ikan dengan harga dibawah harga pasar 30 ribu rupiah perkilo, kami jual karena tujuan katapang budidaya ikan nila ini bertujuan membantu masarakat yang kurang mampu,” kata Agus Ulun Pengelola Program Ketapang Desa Malingping Selatan.
Program ketahanan pangan yang bergerak di bidang budidaya ikan nila pernah panen dua kali, hasil panen penjualan ikan dibelanjakan untuk penambahan bioflok sehingga total bioflok saat ini tercatat ada 12 titik namun semua nya sudah rusak.
Gangguan jaringan listrik membuat delapan kuintal ikan nila mati akibat nya Dana Desa terbuang sia-sia lantaran ikan gagal dipanen.
“Penjualan tidak ada, sementara listrik harus dibayar tiap bulan dan alhamdulilah selama ada ikan kecil yang tidak ikut mati karena gangguan listrik itu kami jual untuk membayar listrik tiap bulan dan sampe titik terahir ikan tidak ada uangpun tidak ada. Dari sinilah awal bioflok tidak berfungsi alias bangkrut,” katanya.
Sementara Kasipem Desa Malingping Selatan, Aulia mengaku tidak banyak tahu soal program tersebut,bahkan ia memilih menyudahi upaya konfirmasi wartawan melalui sambungan telepon.(Hen)