Bank Banten Butuh Modal Inti Rp3 Triliun

SERANG – Direktur Utama Bank Banten, Muhamad Bustami menyebut saat ini Bank Banten membutuhkan modal inti sebesar Rp3 triliun. Karena, masih ada enam daerah yang belum memindahkan Reking Kas Umum Daerah (RKUD) ke Bank Banten, Jumat (11/4/2025).

“Rasa nya tidak cukup untuk membangun bank Banten semakin maju dan kuat karena bank Banten butuh penguatan dalam hal permodalan,” katanya.

Dia menyebut, pada tahun 2016 sampai 2022 bank Banten mengala kerugian yang signifikan. Namun, di akhir tahun 2023 sampai 2024 Bank Banten mulai memperoleh laba sebesar Rp39,33 miliar.

“Meski sudah bertahun-tahun berdiri, namun sampai saat ini permodalan Bank Banten belum memenuhi syarat sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni Rp3 triliun. Modal inti Bank Banten saat ini hanya 1,3 triliun,” katanya.

Ia menjabarkan, untuk komposisi saham yang ada di Bank Banten untuk saat ini 66,11 persen dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Banten sedangkan sisanya 33,89 persen diperuntukan bagi publik.

Berdasarkan data yang ada Non-Performing Loan (NPL) Bank Banten juga masih cukup tinggi yakni 7,53 persen. Namun demikian NPL ini akan terus ditekan dan dipastikan tidak akan ada penambahan kredit macet lagi.

“Untuk memperkuat permodalan bank Banten butuh perluasan bisnis. Untuk Proses Kelompok Usah Bank (KUB) antara Bank Banten dengan Bank Jatim terus dilakukan. Namun hingga kini belum terealisasi, meski demikian Bank Banten menargetkan kerjasama KUB dengan Bank Jatim selesai bulan mei 2025,” katanya.(Hen/Syamsul)

error: Konten di Proteksi