JAKARTA – Ditengah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Wakil Rakyat bersorak-sorai tepuk tangan di ruang sidang di Gedung Nusantara II saat menggelar rapat paripurna kenaikan harga BBM. Sorak-sorai itu sebagai bentuk perayaan hari ulang tahun Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani.
Akan tetapi, usai sorak sorai berakhir dan sidang kembali dilanjutkan, Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Dapil Banten I Rizki Natakusumah mengingatkan dengan tegas kepada para wakil rakyat yang tengah duduk diruang sidang untuk bisa merenungkan apa yang kini menjadi permasalah yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
Karena, saat ini rakyat tengah menjerit dan butuh keberpihakan pemerintah. Pasalnya, dua tahun lalu Indonesia dilanda pandemi covid-19. Namun, pasca pandemi mereda pemerintah justru malah menambah beban rakyat dengan menaikan harga BBM.
“Kita keliling ke dapil kita masing-masing juga sangat merasakan jeritan hati dari masyarkat. Yang butuh keberpihakan dari wakil-wakilnya yang duduk di ruangan ini,” tegas Rizki saat memberikan masukan di ruang sidang tersebut, Jumat (9/9/2022).
Menurutnya, para wakil rakyat yang kini duduk didalam dunia politik bukan hanya sekedar menjadi akuntan. Melainkan, perlu adanya keberpihakan kepada masyarakat ditengah kesedihan yang kini dirasakan.
“Disinilah keberpihakan dari pemerintah diuji. Kita masuk ke politik bukan untuk menjadi akuntan walaupun itu penting. Kita berada dalam politik dan di ruangan ini untuk bisa mewakili masyarakat. Masyarakat kita sedang menjerit,” katanya.
Baca Juga :
- Buruan Daftar, KPU Pandeglang Buka Pendaftaran KPPS
- KPU Kota Serang Buka Pendaftaran KPPS
- Kasus Kematian Tahanan di Rutan Pandeglang Belum Ada Kejelasan, Masyarakat Turun Aksi
- Peringati Maulid Nabi, Warga Barengkok Gelar Santunan Yatim dan Hiburan Islami
- KPU Kabupaten Serang Umumkan Visi dan Misi Calon Bupati dan Wakil Bupati
Ia menilai, sejauh ini kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah justru bertolak belakang dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Bahkan, Rizki menyebut prinsip yang dipaparkan di depan mimbar tidak selaras dengan implementasi saat ini.
“Bertolak belakang dengan apa yang terjadi di lapangan, bahwa bertolak belakang dengan prinsip-prinsip yang disampaikan di depan mimbar,” katanya.
Kebijakan yang saat ini sudah dijalankan oleh pemerintah justru tidak selaras dengan azas kemanfaatan yang seharusnya dirasakan oleh masyarakat. Ia mencontohkan beberapa pembangunan nasional yang tidak sesaui dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia. Misalnya, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru, kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Banyak yang dinilai masyarakat sebagai kebijakan yang mis atau tidak tepat dengan kebutuhan saat ini. Contoh nya, seperti apa PMN yang diberikan terutama kepada kereta cepat Jakarta-Bandung. Apakah ini mendesak? Kemudian terkait IKN baru. Kita berkeliling ke dapil masing-masing kita mendukung demi kepetingan nasional kita dukung. Tapi lagi-lagi pertanyaan nya apakah ini mendesak dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” tanya Rizki.
Politisi muda itu mengungkapkan saat ini banyak masyarakat yang mentang beberapa kebijakan pemerintah lantaran tidak sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan masyakrat. Disinggung Rizki, proyek strategis nasional yang dilakukan oleh pemerintah dirasa hanya menguntungkan terhadap beberapa kalangan saja.
“Banyak dari publik banyak dari masyarakat kita yang menentang. Jadi seakan-akan demi kepentingan yang lebih besar, demi kepentingan yang lebih strategis katanya, kepentingan dari rakyat kecil di desa-desa dikesampingkan. Kami dari fraksi partai demokrat kami harapkan pemerintah masih punya hati, bukan berarti kami untuk menyerang oknum-oknum. Tapi kami harapkan pemerintah masih punya hati untuk bisa mengedepankan dan mengutamakan kepentingan dari masyakrat kecil,” pungkasnya. (Syamsul)