SERANG – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengembangkan industri gerabah supaya masuk pasar internasional. Salah satunya dengan mengembangkan motif gerabah.
Upaya pengembangan itu dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada para pengrajin gerabah. Pelatihan itu menggandeng Kyomi Bandung yang di dalamnya diisi oleh alumni Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tatu mengatakan, ada sebanyak 20 pengrajin yang diberi pelatihan yang diselenggarakan di Kecamatan Anyar.
“Pelatihan sudah selesai, setelah pelatihan kami undang ke pendopo,” katanya, Kamis (5/10/2023).
Ia mengatakan, pengrajin gerabah yang diberi pelatihan merupakan anak muda. Supaya mereka dapat melanjutkan potensi gerabah di Kabupaten Serang dengan berbagai inovasi.
Menurutnya, gerabah asal Kabupaten Serang sudah masuk pasar nasional. Namun, perlu mendapatkan sentuhan motif supaya bisa masuk pasar yang lebih luas lagi.
“Motifnya supaya tidak klasik saja, jadi ada perkembangan sesuai dengan kebutuhan pasar,” katanya.
Tatu menilai pasar gerabah saat ini sedang bagus. Karena itu, para pengrajin harus dapat menangkap peluang tersebut.
“Industri gerabah dan keramik sekarang sedang bagus di pasaran,” katanya.
Ia juga meminta kepada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) untuk menjalin kerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
“Kami minta kepada pihak perhotelan juga menyediakan space untuk produk lokal, termasuk gerabah ini,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang Adang Rahmat mengatakan, pihaknya menargetkan gerabah Kabupaten Serang tidak hanya masuk pasar nasional. Akan tetapi juga bisa masuk pasar internasional.
“Di Kabupaten Serang terdapat banyak perhotelan. Setiap perhotelan membutuhkan gerabah sebagai pajangan yang bernilai seni,” katanya. (Syamsul)