Lima Negara Ini Memiliki Waktu Siang yang Lama, Bagaimanakah Puasanya?

Katakita – Belahan dunia memang tidak semuanya rata dalam waktu siang dan malam, terdapat beberapa negara yang memiliki waktu berbeda sesua dengan letak geografisnya.

Hal itu terjadi karena adanya kemiringan sumbu rotasi bumi dalam mengelilingi matahari yang menyebabkan tidak meratanya waktu di seluruh dunia, ada yang mengalami waktu siang yang cukup lama, namun bagaimana mekanisme umat muslim yang berada di wilayah tersebut?

Sebelumnya, mari kita ketahui terlebih dahulu negara mana saja yang mengalami waktu siang lebih lama dari biasanya. Dikutip dari https://kids.grid.id/, Negara tersebut yaitu Greenlandia dengan durasi waktu siang 20-21 jam pada bulan April hingga akhir Agustus, pasalnya daerah tersebut tertutup oleh es abadi.

Selain itu, Negara Finlandia, negara ini cukup unk, bahkan akan terasa sulit menemukan sinar matahari jika musim panas, malam hari pun masih terdapat sinar matahari (seperti waktu sore).

Kemudian, Norwegia adalah salah satu negara yang mengalami siang hari paling lama juga, pasalnya di salah satu daerah tepatnya di Hammerfest ialah kota di Norwegia yang mengalami siang hari selama 24 jam saat awal Mei hingga akhir Juli, bahkan dijuluki negeri matahari tengah malam.

Ada lagi negara yang mengalami siang lebih lama, Swedia adalah negara yang mengalami midnight sun, bahkan terdapat beberapa daerah yang mengalami malam hari selama 30 menit saja, unik bukan?

Terakhir yang paling lama yaitu Kanada, negara ini adalah negara yang paling lama mengalami siang hari pada musm panas, pasalnya ada dua daerah yang tidak mengalami malam hari selama beberapa bulan, yaitu daerah Nunavut dan Yukon tidak akan menemukan malam dari bulan Juni hingga Agustus pada musim panas.

Dari negara yang mengalami siang cukup lama, seperti apa sih menjalankan puasanya? Simak penjelasan lengkapnya sampai selesai di bawah ini:

Dikutip dari detik.com, sejumlah negara di belahan bumi utara, khususnya negara yang memiliki musim dingin pada bulan-bulan tertentu akan menerima cahaya matahari lebih lama dari yang di selatan, begitu juga sebaliknya. Bahkan muslim di Islandia, harus menjalani puasa selama 22 jam.

Bagaimana menghadapi puasa di negara atau daerah yang siangnya lebih panjang daripada waktu normalnya? Menjawab hal itu Ustaz Adi Hidayat Lc, MA menjelaskan para ulama sepakat bahwa waktu puasa disesuaikan dengan negara atau daerah yang terdekat.

Pada umumnya berpuasa itu sekitar 13-14 jam, maka negara atau daerah yang melebihi dari waktu itu agar menyesuaikan dengan negara tetangga terdekat.

“Sekalipun di tempat anda masih dalam keadaan siang, matahari membentang, puasa anda sah, cukup buka puasa dengan bacaan yang dianjurkan Rasulullah,” jelasnya. (Ath)*

error: Konten di Proteksi