Katakita – Setiap sekolah pasti memiliki adat dan kebiasaan tertentu dalam mendidik muridnya, seperti halnya yang ada di Madrasah Tsanawiyah As-Suwitamiyah ini tetap menjaga tradisi ujian tambahan berupa ujian lisan.
Ujian tersebut dinilai berdampak positif terhadap kualitas siswa atau murid setelah lulus, bisa bermanfaat untuk tuntunan sehari-hari menjadi kebiasaan yang sangat baik.
Pasalnya, dalam ujian lisan tersebut para siswa diminta untuk menghafal surat-surat Al-Quran dan doa sehari-hari.
Berdasarkan informasi yang didapat dari pihak MTs As-Suwitamiyah yang berada di KP. Cibeureum RT/RW 002/001 Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar Kab. Pandeglang tersebut, tradisi ujian lisan tersebut sudah berlangsung sejak tujuh tahun lalu hingga saat ini.
Kepala Sekolah MTs As-Suwitamiyah, Epi Kaprawi mengatakan, pihaknya mendorong siswa agar bisa memiliki ilmu yang bermanfaat kelak, dengan cara mengikuti ujian lisan berupa menghafal surat-surat pendek.
“Ujian lisan ini terdiri dari beberapa komponen yang pertama, hapalan Surat-surat pendek yang mana hapalan surat-surat pendek ini insha Alllah akan bermanfaat ketika sudah keluar dari Madrasah MTs As-Suwitamiyah Cibeureum ini, kemudian yang ke dua adalah ujian Hadorot ini untuk melatih anak-anak bahwa bisa Hadorot dengan baik dan bisa mendoakan orang tuanya,” katanya saat ditemui usai pelaksanaan ujian lisan
Baca juga:
- Tertimpa Pohon Petai, Satu Orang Warga Carita Meninggal
- Jutaan Kendaraan di Banten Tak Bayar Pajak, Tunggakan Capai Rp1,1 Triliun
- Antisipasi Pohon Tumbang, KPPC Minta Pemerintah Turun Tangan
- Dekopinda Pandeglang Berharap Munas Dekopin 2024 Menjadi Momentum Perkuat Koperasi
- Gegara Air Sungai Meluap, Lima Rumah di Cibaliung Terendam Banjir
Ia mengatakan, dalam keterangan hadis dikatakan bahwa terdapat tiga amal yang tidak terputus pahalanya, yaitu doa anak soleh, ilmuyang bermanfaat dan sodakoh jariyah.
“Sesuai dengan konsep kami dalam keterangan hadist Idama Tamu Adaan Mingko Atuhu Mingka Salasin, sodakoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, anak-anak yang shaleh yang mendoakan orang tuanya. Ketika Siswa/Siswi keluar dari Madrasah ini mereka menjadi anak-anak sholeh yang berakhlak bisa mendoakan kedua orang tuanya, itu sebagai tujuan diadakan ujan lisan ini,” katanya.
Di mana siswa-siswi diharuskan menghafal yang sudah di tentukan sebagai berikut:
– Menghafal Hadorot + Do’a Tahlil
– Menghafal Walama
Selain itu, siswa/siswi diharuskan juga memilih surat-surat Al-Qur’an diantaranya:
1. QS, Surat Ar-Rahman
2. QS, Surat Al-Waqi’ah
3. QS, Surat Yasin
4. QS, Surat Al-Mulk
Bukan hanya dinilai dari segi hafal atau tidaknya siswa, namun juga ada penilaian khusus dari pihak sekolah seperti penilaian makhorijul hurufnya.
“Jika siswa/siswi menghapal semua atau sebagian yang sudah diharuskan oleh pihak sekolah dan ucapan makhorijul hurufnya dengan baik dan benar, maka akan diberikan penghargaan/hadiah dari pihak sekolah terhadap siswa/siswi yang terpilih menjadi penghapal terbaik dari siswa/siswi yang lain,” katanya. (Sukri)***