SERANG – Nasib pilu harus dialami oleh Siti Kamidah wanita yang berusia 40 tahun asal Lingkungan Pakeljaya, Kelurahan Gelam, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang-Banten. Pasalnya sudah dua tahun Siti menderita penyakit kanker payudara namun tidak mendapat perhatian khusus dari keluarganya.
Lebih dari dua tahun Siti harus berjuang sendirian untuk melawan rasa sakit dari penyakitnya itu. Ironisnya dia tidak bisa berobat ke rumah sakit lantaran tidak memiliki biaya.
“Awalnya dia hidup ngontrak di Jakarta bersama suami nya, namun karena mengidap kanker payudara dan lumpuh Siti Kamidah tak mampu bayar kontrakan dan terusir bahkan di Jakarta sempat dikatain mayat hidup,” kata Nami yang merupakan kakak dari Siti, Selasa (28/11/2023).
Sembari menangis, Nami bercerita kepada wartawan. Dia mengaku prihatin atas kondisi yang kini dialami adiknya tersebut. Dengan keterbatasan ekonomi keluarga pihaknya tidak mampu menyebuhkan penyakit yang kini diderita adiknya itu.
“Pernah di Bawa ke RSUD Banten tahun lalu dan alhamdulilah sembuh namun setelah sembuh berangkat lagi ke Jakarta, di Jakarta kambuh lagi,” katanya dengan nada yang dibalut kesedihan.
Dengan kondisi Siti yang makin memburuk, suami dari adiknya itu tidak kunjung menjenguk. Dia menyebut suami Siti di Jakarta bekerja sebagai sopir angkutan umum.
“Disaat Penderitaan makin parah, suami siti kamidah yang berprofesi sebagai sopir angkot di Jakarta tak pernah menjenguk nya termasuk anak anak nya,” katanya.
Saat ini keluarga Siti hanya berharap keajaiban agar adiknya bisa disembuhkan. Bau busuk sudah mulai tercium dari penyakit yang kini diderita Siti itu. Dia mengaku, penghasilan yang diperoleh dari berjualan gemblong hanya bisa mencukupi kebutuhan makan sehari – hari.
“Saya hanya jualan gemblong doang mohon bantuan nya biar adik saya bisa sembuh. Belum ada yang bantu busuk bau payudara bagian kiri,” harapnya.
Sementara itu, Relawan Kemanusian, Munah mengaku kebingungan untuk memperjuangan nasib Siti agar mendapatkan penanganan medis secara serius.
“Saya sudah buntu mohon bantuan nya kepada masyarakat Kota Serang karena sampai sejauh ini belum ada uluran tangan dari Pemerintah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),” katanya. (Hend/Syamsul)