SERANG – Bupati Kabupaten Serang Ratu Tatu Chasanah meminta agar TNI dan Polri bisa lebih memperketat ke amanan guna menghindari gerombolan geng motor yang menimbulkan kriminalitas hingga meresahkan masyarakat di Kabupaten Serang – Banten.
“Rapat Forkopimda membahas yang saat ini sedang menjadi persoalan, di Kabupaten Serang banyak memang persoalan tetapi kita ambil yang betul-betul mencuat pertama berkaitan dengan kenakalan remaja karena ini sudah masuk ke arah kriminal,” kata Tatu disela Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda Kabupaten Serang, Kamis (10/11/2022).
Turut hadir Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, Sekretaris Daerah (Sekda) Tubagus Entus Mahmud Sahiri dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Serang.
Baca Juga :
- Diduga Jadi Pengedar Obat Terlarang, Warga Pandeglang Ditangkap Polisi
- Puskesmas Picung Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Kebut Target PKB, Samsat Pandeglang Gencar Gelar Razia
- Jadi Pemasok Obat Terlarang ke Pandeglang, Jaringan Aceh Dibekuk Polisi
- Warga Keluhkan Jalan Rusak di Sekitar Alun-alun Pandeglang
Tatu mengaku miris, atas kenakalan remaja yang sudah mengarah kepada perbuatan kriminal yang didalamnya terpengaruh dari narkotika. Sehingga timbul keberanian dari para anak yang berani melukai orang yang lebih dewasa.
“Ternyata disana ada peran obat-obat terlarang, tadi sudah di sepakati nanti kita bersama merazia melibatkan dinas kesehatan,TNI dan Polri serta Satpol PP untuk memeriksa apotek-apotek dan salon kecantikan yang kedapatan menjual obat-obatan yang tidak ada izin edar, Pak Kadinkes menyebutkan itu obat penahan sakit yang seharusnya tidak di jual bebas,” katanya.
Untuk itu, Pemkab Serang dan Forkopimda perlu melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah berkenaan dengan hukum yang diterima jika melakukan perbuatan kriminal yang mengarah kepada pidana sehingga menyebabkan putus sekolah.
“Jika mengetahui hukum dan dibekali dengan ilmu agama meski sarana prasarana dengan mudah membeli baik obat terlarang maupun senjata tajam, mereka tidak akan melakukan hal yang tidak baik,” kayanya.
Sementara itu, Kapolres Serang AKBP Yudha Satria mengatakan, pihaknya sudah berupaya untuk lebih intens dalam menggelar razia guna mengantisipasi gerombolan geng motor.
“Misalnya terkena razia malam di atas jam 12, nah kok ini orangtuanya gak mencari anaknya untuk pulang. Kemudian di jam sekolah kita menitikberatkan kepada pihak sekolah untuk bertanggung jawab pada dinas pendidikan kita tidak hanya menyalahkan kepada anak-anak, tapi disana ada kepala sekolah ada guru,” katanya. (*/Syamsul)