
Katakita – Pengurus Cabang Gerakann Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Pandeglang, mendesak pemangku kebijakan selesaikan segudang masalah di Pandeglang.
Sebab, pihaknya mengantongi beberapa persoalan yang sedang difokuskan kajian, mulai dari persoalan kemiskinan, carut marutnya Jakamantul, dan markup BOP Paud yang masih menggantung.
Ketua PC GMNI Pandeglang, Tb. Muhammad Afandi mengatakan, pihaknya menyoroti persoalan ketimpangan proyek Jakamantul yang diduga terdapat koordinator proyek.
“Kami melihat Pandeglang hari ini seperti seribu masalah dan sejuta mafia, karena sampai saat ini pemangku kebijakan tidak bisa menyelesaikan persoalan kemiskinan, hingga pembangunan infrastruktur yang diduga memiliki jejaring mafia (koordinator proyek), karena terlihat dari infrastruktur dengan kualitas lnya yang tidak baik,” katanya, Rabu (23/2/2022).
Baca juga:
- Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang Terpilih, Hadiri Undangan Presiden di Hambalang
- Gandeng PT Daur Ulang, Pemkab Kaji Pengolahan Sampah di Pandeglang
- Gaji PPPK Paruh Waktu di Pemkab Pandeglang Sama Dengan Honorer
- Kementerian PUPR Serahkan Pengelolaan SPAM Tanjung Lesung ke Pemda Pandeglang
- Diduga Jadi Pengedar Obat Terlarang, Warga Pandeglang Ditangkap Polisi
Pihaknya menilai beberapa kasus yang hingga hari ini belum diselesaikan, seperti markup BOP Paud, pengadaan tablet, ditambah lagi saat ini ada program Jakamantul.
“Ketika berbicara penyelesaian kasus, seharusnya pihak pemangku kebijakan bisa menyelesaikan kasus-kasus itu, jangan jadi macan ompong,” ujarnya.
Di lokasi yang sama, Ketua PC IMM Pandeglang, Sadin Maulana menuturkan, pihaknya menyoroti masalah kemiskinan yang ada di Kabupaten Pandeglang.
“Pemerintah daerah harus membuka mata, lihat persoalan kemiskinan dan jaminan kesehatan masyarakat miskin itu harus diselesaikan, tolong berikan kerja nyata dari janji politiknya,” katanya. (De)***