Katakita- Sejumlah petani di Kabupaten Pandeglang mengeluhkan akan langkanya pupuk bersubsidi. Padahal, saat ini pupuk menjadi kebutuhan utama petani untuk menunjang kebutuhan dari tanaman petani.
Kelangkaan pupuk subsidi itu kini dirasakan oleh petani sayur dan petani cabai. Karena, disetiap toko yang menjual kebutuhan petani tidak menyediakan pupuk bersubsidi. Tentu, hal itu berdampak akan jumlah modal yang dikeluarkan petani kian membengkak. Lantaran, pupuk non subsidi dibandrol dengan harga yang tinggi.
Yang mana, kelangkaan pupuk ini sudah dirasakan oleh para petani sejak dua bulan terakhir.
Baca Juga :
- Kepala Kejari Pandeglang: Uang Hasil Korupsi Digunakan Untuk Rapat
- Ketua Koperasi Pedoman Yang Jadi Tahanan Kejari Ternyata ASN di Kemenag
- Kejari Pandeglang Tetapkan Ketua Koperasi Pedoman Sebagai Tersangka
- Perumdam Pandeglang Beri Subsidi Untuk Pelanggan Baru
- Ratusan Nakes di Pandeglang Demo, Tuntut Diangkat Jadi P3K
“Sekarang menggunakan pupuk kandang dan pupuk nonsubsidi pupuk urea dengan seharga Rp125 ribu perkarung,” kata Sukra ibrahim Ketua Kelompok Tani Karang Sejahtera di Pandeglang, Senin (13/12/2021).
Untuk itu, dengan kelangkaan pupuk subsidi yang menjadi kebutuhan masyarakat membawa dampak terhadap kenaikan harga sembako yang ada di pasaran saat ini.
“Selain pupuk nonsubsidi mahal dan pupuk subsidi sudah langka kita sebagai petani keluhkan kelangkaan pupuk subsidi, harga cabai naik selain pupuk mahal dan faktor cuaca buruk juga,” tambahnya.