Kisah Pilu Nenek Simot Warga Pandeglang, Puluhan Tahun Hidup di Rumah Tak Layak Huni Derita Penyakit Katarak

PANDEGLANG – Nenek Simot (70) warga Kampung Kebon Jaya, Desa Rahayu, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang-Banten tinggal di rumah yang kondisinya jauh dari kata layak. Pasalnya, rumah dengan ukuran enam kali lima meter yang terbuat dari bahan material bambu dan kayu itu kini sudah dalam kondisi reyot dan atap yang bocor saat musim penghujan tiba.

Nenek tersebut tinggal bersama cucunya dan juga menantunya, bahkan kondisi nenek tersebut memiliki penyakit katarak sehingga penglihatannya sudah kabur, atau tidak bisa melihat dengan jelas.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rahayu, Saprudin mengatakan saat ini kondisi rumah nenek Simot dalam keadaan memprihatinkan, karena atap rumah banyak mengalami kebocoran.

“Sangat memprihatikan, rumahnya sangat tidak layak huni. Apalagi sekarang memasuki musim penghujan, nenek bersama cucu dan menantunya tersebut sering kebocoran, karena atap rumahnya sudah banyak yang bocor,” katanya kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga :

Kendati demikian, guna menanggulangi keadaan rumah Nenek Simot yang sudah tidak layak huni itu, pihaknya bersama warga bakal menggalang donasi untuk membangun rumah. Karena, selama ini Nenek Simot belum pernah mendapatkan bantuan terutama untuk pembangunan rumah.

“Sebenarnya tanahnya juga milik sendiri, tetapi belum pernah mendapatkan bantuan untuk pembangunan rumahnya. Padahal, dulu juga sudah banyak yang moto-motomah tetapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan dibangun,” katanya.

Disebutkannya, dengan kondisi kesehatan Nenek Simot yang saat ini membuat masyarakat sekitar merasa prihatin. Lantaran, penglihatan yang terkena penyakit katarak.

“Kami juga kasihan, kondisinya juga sudah memprihatinkan selain rumahnya yang sudah reod, penglihatannya juga sudah tidak normal,” katanya.

Sementara itu Sekdes Rahayu, Kecamatan Patia Abdulrohman mengatakan, pihaknya telah melakukan pengajuan ke Dinas Perumahan Kawasan  Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Pandeglang pada 2019 namun usulan yang dilakukan tak kunjung direalisasikan.

“Kami sudah mengajukan proposalnya ke DPKPP, sampai saat ini tidak mendapatkan bantuan. Bahkan disini yang kondisi rumahnya seperti ma Simot tersebut, ada sekitar 20 rumah lagi dan kami sudah mengajukannya,” katanya. (*/Syamsul)

error: Konten di Proteksi