Katakita – Jeritan HY (28) ibu muda asal Kabupaten Pandeglang yang kini menjadi korban penipuan agen penyaluran Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Dimana, agen penyalur TKI sebelumnya menjanjikan HY bisa bekerja di Arab Saudi.
Akan tetapi, fakta yang kini didapat HY justru belum medapatkan pekerjaan lantaran agen yang mengurus keberangkatannya ke Arab Saudi diduga ilegal.
Diakui HY, dirinya sempat l berusaha mengadukan permasalahnnya itu ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), namun ternyata laporannya tak ditanggapi sama sekali.
“Saya sempat nelpon KBRI, malah diomelin. Katanya enggak bisa mulangin saya ke Indonesia, petugasnya bilang udah tahu ke Saudi tidak bisa nerima TKW kenapa kalian mau,” kata HY kepada Katakita.co, Rabu (26/1/2022).
Baca Juga :
- KPU Kabupaten Serang Tetapkan 1.225.871 DPT Pilkada 2024
- Jelang Pengundian Nomor Urut, KPU Kabupaten Serang Gelar Rakor
- Tingkatkan Kualitas SDM, KPID Banten Gelar Workshop
- Kebakaran Hebat di Malingping, Hanguskan Ponpes dan Rumah
- Datang ke Pandeglang, Kaesang Kenalkan Dewi-Iing ke Warga Koroncong
Padahal HY berharap, permasalahan yang kini dialaminya bisa mendapat bantuan dari KBRI agar segera kembali ke Indonesia. Tapi, harapannya harus pupus lantaran sudah tak mampu menemukan pengaduan yang bisa mengurus kepulangannya ke tanah air.
“Katanya kalau perusahaan di tempat saya sekarang itu enggak ilegal, yang ilegal pas saya ngurus berkas dari Indonesia. Saya sekarang enggak tahu pak ke mana lagi mau lapor,” ungkapnya.
Parahnya lagi, HY mengaku tempat yang kini ia huni bersama sejumlah WNI lain ternyata banyak ditemukan WNI yang berusia masih di bawah umur. Disebutkan HY nasib serupa turut dialami WNI lain, bahkan sudah lama bekerja di Arab Saudi dan tak bisa berbuat banyak lantaran takut jika mengadu ingin pulang lagi ke Indonesia.
“Yang usianya di bawah umur juga ada pak, dari Ambon, Indramayu. Mereka sama keluhannya, mau pulang tapi takut ngomongnya. Saya takut kalau sampe saya dinyatakan ilegal tinggal di sini, sedangkan saya belum pernah ke mana-mana. Daripada ke depannya makin membahayakan ke saya, saya mau pulang aja pak, tolong bantu saya,” jelasnya.
HY juga tak bisa berbuat banyak lantaran di mes perusahaan itu ia diawasi secara ketat. Belum lagi, WNI di sana kata dia, tak semuanya ada yang sepaham dengan HY. Pasalnya, mayoritas sudah betah menetap di Saudi dan hanya sedikit orang yang mendukung HY untuk bisa pulang lagi ke Indonesia.
“Saya bener-bener mau pulang, pak. Tapi masalahnya di sini beda-beda prinsip, ada yang mau pulang tapi kebanyakan pada enggak mau pulang ke Indonesia. Bahkan ada yang ngadu ke pihak kantor sini, makanya makin diperketat di sininya,” tandasnya. (Syamsul)