KPM Kecewa, Beras Program BPNT di Labuan Bau dan Tidak Layak Konsumsi

Katakita – Keluarga penerima manfaat (KPM) mengeluhkan beras bantuan sosial (Bansos) di Kabupaten Pandeglang, pasalnya beras yang mereka terima dinilai tidak layak untuk di konsumsi. Beras tidak layak konsumsi ini ditemukan saat pembagian BPNT di Kecamatan Labuan pada Rabu dan Kamis (29-30/12/2021) kemarin.

Hal itu terungkap, saat wartawan mendapatkan rekaman vidio whatsapp yang beredar menunjukan kualitas beras yang sudah dimasak justru berbeda dengan nasi biasanya lantaran nasi dari beras yang didapat KPM BPNT itu pera.

Dia juga menyebut bahwa beras yang diterima oleh KPM bau. Sehingga KPM yang mengeluhkan kualitas beras langsung menanyakan hal tersebut ke pihak desa.

“Kiela tah muruluk bau menyengat. Tah KPM na datang kadie, nanyakeun iyeu beas model kie. Iyeu nu kena imbasna mah budak desa (Begini tuh pera bau menyengat, tuh KPM nya datang kesini menanyakan berasnya model kayak gini, ini yang kena imbasnya mah orang desa-red),” kata pria dalam vidio.

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Labuan, Adan mengakui bahwa hampir seluruh KPM BPNT di wilayahnya menerima beras tidak layak konsumsi. Bahkan, dia menerima laporan bahwa beras tersebut bau.

“Hampir semua beras seperti itu (Tidak Layak Konsumsi-red),” kata Adnan.

Dijelaskannya, peristiwa dalam vidio itu terjadi di Desa Banyumekar, ia juga sudah menerima vidio serupa. Sejumlah KPM juga sudah melaporkan temuan beras tersebut dan mengembalikan beras ke agen e-warung BPNT.

“Ini di Desa Banyumekar, KPM mengadu ke desa  dan saya juga menerima aduan tersebut. Bahkan KPM juga sudah mengembalikan beras tersebur ke agen, namun belum diganti juga dengan beras yang layak,” jelasnya.

Ditambahkannya, selai KPM Desa Banyumekar, beras tidak layak konsumsi juga ditemukan di Desa Teluk. Sebagian KPM di sana menjual kembali beras yang didistribusikan oleh supplier dari PT Cahaya Bintang Sembilan.

“Bahkan ada KPM di Desa Teluk yang kembal menjual beras bansos yang diterima dengan harga Rp50 ribu satu karung. Kata mereka berasnya bau dan tidak enak, makanya dijual kembali,” tandasnya. (Syam)

error: Konten di Proteksi