PANDEGLANG – Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) di Desa Rawasari, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang-Banten dikeluhkan masyarakat. Sebab, setiap pencairan BLT bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dibagikan di kantor Desa didiga ada pemotongan.
Salah seorang warga yang meminta indetitasnya dirahasiakan menceritakan, menurutnya pencairan BLT sebesar Rp900 ribu untuk masing-masing KPM diduga dipangkas oleh oknum pegawai Desa sebesar Rp300 ribu.
Ia menyebut, pemabagian BLT di Desa nya terakhir kali dilaksanakan sesudah lebaran idul fitri lalu.
“Pencairan BLT itu kalau tidak salah sesudah dan sebelum lebaran idul fitri. Perbulannya kan KPM dapat Rp300 tapi ini kan sekaligus dibagikan untuk tiga bulan jadi Rp900 . Tapi, ada potongan itu 300 dari masing-masing KPM,” katanya, Jumat (29/7/2022).
Baca Juga :
- Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang Terpilih, Hadiri Undangan Presiden di Hambalang
- Gandeng PT Daur Ulang, Pemkab Kaji Pengolahan Sampah di Pandeglang
- Gaji PPPK Paruh Waktu di Pemkab Pandeglang Sama Dengan Honorer
- Kementerian PUPR Serahkan Pengelolaan SPAM Tanjung Lesung ke Pemda Pandeglang
- Diduga Jadi Pengedar Obat Terlarang, Warga Pandeglang Ditangkap Polisi
Meski ia tidak menyebutkan nama pegawai desa yang melakukan pemotongan BLT. Akan tetapi pemotongan itu sudah menjadi hal yang biasa saat pencairan BLT. Ia pun tidak mengetahui secara pasti tujuan dari pemotongan BLT dari masing-masing KPM sebesar Rp300 ribu tersebut.
“Yang motong nya mah pegawai Desa. Tidak tahu saya juga buat apa, tapi saya kan suka ngobrol-ngobrol ya sama yang dapat mereka pada ngeluh. Karena ya Rp300 ribu itu kan besar bagi yang kurang mampu mah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Rawasari Nana Sutisna membantah adanya potongan mengenai pembagian BLT di Desa nya. Ia berdalih, bukan pemotongan yang terjadi akan tetapi para KPM memberikan uang kepada staf desa tanpa ada permintaan.
“Tidak ada pemotongan. Ya sesuai aturan, ada pun ada yang ngasih ke staf desa satu dua mah. Katanya sih cuma empat orang yang ngasih Rp50 ribu satu orang nya,” kilahnya. (Syam)