PANDEGLANG – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tira Berkah Kabupaten Pandeglang saat ini berusia 33 tahun. Diusia yang cukup dewasa, Program Perumdam Tirta Berkah dalam pelayanan diapresiasi Bupati Pandeglang.
“Pada usianya 33 tahun, pelayanan luar biasa dari manual beralih ke digital, ini akan memudahkan pelanggan untuk pembayaran,” kata Bupati Pandeglang Irna Narulita, Jumat (24/2/2023).
Baca Juga :
- Tertimpa Pohon Petai, Satu Orang Warga Carita Meninggal
- Jutaan Kendaraan di Banten Tak Bayar Pajak, Tunggakan Capai Rp1,1 Triliun
- Antisipasi Pohon Tumbang, KPPC Minta Pemerintah Turun Tangan
- Dekopinda Pandeglang Berharap Munas Dekopin 2024 Menjadi Momentum Perkuat Koperasi
- Gegara Air Sungai Meluap, Lima Rumah di Cibaliung Terendam Banjir
Selain dari pembuatan sistem online pembayaran, Perumdam juga dapat mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Jika kualitas pelayanan bagus, kuantitas atau jumlah pelanggan akan meningkat sehingga berpengaruh pada PAD,” katanya.
Sementara Direktur Utama (Dirut) Perumdam Tirta Berkah Pandeglang, Euis Yuningsih mengatakan, pelanggan Perumdam Tirta Berkah saat ini kurang lebih berjumlah 21.845 pelanggan tersebar di 23 Kecamatan.
“Insya Allah pertengahan tahun ini ada distribusi air kurang lebih 50 ribu liter per detik, ini akan masuk sebagai pelanggan,” katanya.
Menurutnya, tahun ini untuk pendapatan yang diperoleh Perumdam terjadi peningkatan yang signifikan. Yang mana, peningkatan pendapatan dari Rp32 miliar menjadi Rp38 miliar.
“Alhamdulillah laba kita dari 1,2 miliar jadi 2,7 miliar. Kami akan terus berbuat banyak untuk pelanggan mulaidari peningkatan pelayanan, perbaikan, pengecatan, membelian pompa, pembelian pipa baru, dan memasang sambungan kerumah,” katanya.
Pemerintah Provinsi Banten yang semula ± 48 juta per bulan menjadi ± 32
Juta per bulan.
Bahkan, pihaknya juga dalam laporan keuangan memperoleh kriteria wajar tanpa pengecualian (WTP) sesuai
SAK ETAP baik dari BPKP maupun KAP.
“Mulai dari tahun 2014 sampai
dengan tahun 2023. kemudian laporan akumulasi kerugian dari mulai berdirinya perusahaan sebesar Rp. 11.466.867.428 turun menjadi Rp.9.110.290.434,” katanya. (Syamsul)