PANDEGLANG – Masyarakat dan forum pemuda Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang bakal menggelar aksi unjukrasa di proyek PT. Jaya Hunian Lestari (JHL). Alasan mereka melakukan demonstrasi di proyek PT JHL yang terletak di Kampung Reunghas lantaran wilayah tersebut kerap mengalalami banjir.
Mereka menduga banjir disebabkan karena adanya penggundulan hutan di dataran tinggi imbas proyek tersebut. Demonstrasi ini bakal digelar pada Senin (15/8/2022) mendatang.
“Ya kami bakal melakukan demonstrasi damai di proyek PT JHL. Surat tembusan aksi ke Kepolisian dan PT JHL sudah kami layangkan,” kata Ketua Forum Pemuda Citeureup, Awang Gustiawan, Sabtu (13/8/2022).
Awang menduga, penggundulan hutan di proyek perkebunan vanili tersebut menjadi salah satu faktor penyebab banjir sering terjadi di Desa Citeureup. Sebab ketika hutan dibabat habis, daya resapan air minim.
“Di bawah irigasi kecil, belum lagi ada pendangkalan sungai, sehingga ketika turun hujan air tidak tertampung dengan baik dan langsung masuk ke pemukiman warga. Ini perlu ada solusi, harus diatasi segera,” katanya.
Baca Juga :
- Kepala Kejari Pandeglang: Uang Hasil Korupsi Digunakan Untuk Rapat
- Ketua Koperasi Pedoman Yang Jadi Tahanan Kejari Ternyata ASN di Kemenag
- Kejari Pandeglang Tetapkan Ketua Koperasi Pedoman Sebagai Tersangka
- Perumdam Pandeglang Beri Subsidi Untuk Pelanggan Baru
- Ratusan Nakes di Pandeglang Demo, Tuntut Diangkat Jadi P3K
Awang mencatat sejak PT JHL berinvestasi di Citeureup pada Agustus 2021 lalu, terjadi banjir sekitar 5 kali dari Januari-Agustus 2022. Selain itu, mereka juga menyoroti rencana proyek PT JHL yang terkesan tertutup kepada warga.
“Sosialisasi tidak merata, terus tidak ada masterpland juga. Ini yang membuat kami bertanya-tanya mereka mau membuat apa di sana,” katanya.
Tak hanya itu, Awang juga menilai PT JHL mengabaikan kesehatan dan keselamatan kerja atau K3. Bahkan rambu-rambu di pinggir jalan raya di depan pintu masuk tidak terpasang.
“Hal-hal itu sudah kami sampaikan ke pihak PT JHL dan kontraktor yang menggarap proyek di JHL, tapi tidak ada tindaklanjut juga. Hal kecil saja masih diabaikan apalagi persoalan banjir, mereka menggangap kami apa?,” paparnya.
Keputusan Terakhir !
Awang mengaku Forum Pemuda Citeureup sudah beberapa kali menyampaikan persoalan tersebut kepada PT JHL baik secara langsung maupun ke Pemkab dan DPRD Pandeglang. Namun sampai saat ini tidak ada tindaklanjut.
“Demo menjadi keputusan terkahir kami setelah apa yang kami keluhkan ke mereka tidak di dengar. Mudah-mudahan dengan demonstrasi ini ada tindaklanjut dari PT JHL untuk memberikan solusi terkait persoalan-persoalan tadi,” tandasnya. (Syamsul)