Katakita – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meminta agar revitalisasi Rawa Danau dipercepat. Hal itu perlu dilakukan guna mencegah terjadinya luapan air yang mengakibatkan banjir ke ke pemukiman warga.
“Banjir di Desa Rancasanggal ini akibat luapan air dari Rawa Danau dan pertemuan air dengan Sungai Cibojong. Tentu ini salah satunya kewenangan pemerintah melalui balai besar,” ujar Tatu kepada wartawan usai meninjau lokasi banjir dan menyerap aspirasi masyarakat, Jumat (4/3/2022).
Saat meninjau lokasi banjir Bupati Kabupaten Serang juga menurunkan bantuan bagi warga di Kampung Kajeroan, Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Kamis (3/3/2022) kemarin.
Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) menurut Tatu, sudah merencanakan revitalisasi Rawa Danau dan membangun bendungan untuk penampungan air.
“Mudah-mudahan revitalisasi ini segera direalisasi dan kita minta dipercepat. Sebab revitalisasi jadi kunci agar banjir di wilayah ini tidak terjadi lagi. Termasuk pengerukan aliran sungai yang dangkal,” ujarnya.
Baca Juga :
- KPU Kota Serang Buka Pendaftaran KPPS
- Kasus Kematian Tahanan di Rutan Pandeglang Belum Ada Kejelasan, Masyarakat Turun Aksi
- Peringati Maulid Nabi, Warga Barengkok Gelar Santunan Yatim dan Hiburan Islami
- KPU Kabupaten Serang Umumkan Visi dan Misi Calon Bupati dan Wakil Bupati
- Mobil Dishub Banten Bawa Pasien Ibu Hamil di Lebak Tuai Kritikan
Tidak kalah penting, Tatu meminta kepala desa untuk terus memberikan kesadaran kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.
“Ini banjir terparah hingga ketinggian 70 centimeter. Kami terus turunkan bantuan sembako, dari stok Dinsos dan dari sumbangan sejumlah perusahaan di Kabupaten Serang,” ujarnya.
Selain itu, diperlukan upaya dan membahas bersama persoalan banjir antara pemerintah pusat melalui balai besar, pemerintah provinsi, dan Pemkab Serang.
“Apalagi saya dapat informasi bahwa diduga salah satu penyebab banjir adalah Bendungan Sindangheula. Karena ini bendungan baru, tentu perlu analisa bersama,” ujarnya.
Tatu mengungkapkan, untuk Kabupaten Serang, banjir terjadi di 10 kecamatan, dengan jumlah terdampak sekira 1.500 keluarga. Namun saat ini kondisi sudah kembali normal, tetapi yang masih terjadi genangan berada di Desa Rancsanggal, Kecamatan Cinangka dan perumahan Bumi Ciruas Permai (BCP), Kecamatan Ciruas.
“Sejak terjadi bencana, BPBD Kabupaten Serang sudah turun. Dengan komando BPBD, turut membantu Dinas Sosial, DPUPR, dan Dinas Kesehatan. Termasuk siaga pelayanan kesehatan dan dapur umum,” ujarnya.
Tatu menyampaikan terima kasih kepada Palang Merah Indonesia (PMI) dan Pemkot Tangerang Selatan yang siaga sejak pertama terjadi bencana di Desa Rancasanggal. Serta perusahaan yang menurunkan bantuan.
“Sampai sekarang relawan PMI Tangsel dan BPBD Tangsel masih siaga di Desa Rancasanggal. Tentu kami terharu, dan mengucapkan terima kasih kepada Walikota Tangsel dan Ketua PMI Tangsel,” katanya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Serang Nana Sukmana menambahkan, secara umum kondisi warga pasca banjir sudah kondusif. Namun pihaknya masih siaga dan membantu warga yang masih membutuhkan.
“Kita belum bisa katakan close, masih kita pantau, dan lebih banyak ke pembersihan lingkungan, pengiriman buffer stock, bantuan makanan, dan pelayanan kesehatan,” tandasnya. (Syamsul/red)